Search
Close this search box.
Search

Sejarah, Plus Minus dan Trik Open Space Interior Design

Share

Open space interior design memberikan kesan ruang yang lebih luas dan semakin berkembang pasca PD 2. Berikut sejarah, plus minus dan triknya

Sumber: unsplash

Open space interior design jadi salah satu konsep yang paling banyak digunakan untuk memberikan kesan agar ruangan terlihat lebih luas. Konsep yang disebut juga dengan open plan atau rumah terbuka ini diaplikasikan di bangunan dengan dengan yang sempit. Misalnya rumah yang mungil, apartemen tipe studio hingga ruang makan dan dapur. 

Jika Anda tertarik untuk menerapkan konsep open space di rumah ataupun kantor, simak informasi singkat berikut ini terlebih dahulu. 

Check these out!

Sejarah Open Space Interior Design

sejarah open plan

Sumber: Unsplash

Menurut sejarah open plan, Konsep open plan itu sendiri dimulai setelah Perang Dunia 2 berakhir. Sebelum PD 2 atau tahun 1940an, rumah-rumah masih memiliki sekat untuk membatasi ruang-ruang yang ada. Termasuk adanya ruang tamu khusus yang berfungsi untuk menyambut keluarga dan tamu. 

Akan tetapi, setelah PD 2 berakhir, konsep arsitektur modern semakin berkembang. Banyak arsitektur yang berpikir lebih praktis dan fungsional. Perkembangan tersebut dipengaruhi juga dengan menyempitnya lahan untuk tinggal. Alhasil, ruang tamu perlahan ditiadakan dan ruang seperti ruang keluarga, dapur dan ruang makan digabung. 

Ketika ditelusuri, arsitektur bernama Frank Lloyd Wright memiliki peran dalam ‘penemuan’ konsep open space pada tahun 1880an. Kala itu, konsep open space lebih dikenal dengan nama prairie style yang merupakan kebalikan dari victorian style yang kala itu populer. Di tahun 1950an, konsep open space ini juga dianggap sangat modern dengan dapur yang menjadi pusat rumah. Kemudian, tahun 1990an, konsep semakin berkembang. Banyak rumah yang menggunakan konsep ini bahkan, tidak sedikit pemilik rumah yang rela membongkar sekat rumahnya untuk menerapkan konsep open floor.

Keuntungan dan Kelemahan Open Space Interior Design

konsep rumah terbuka

Sumber: Unsplash

Konsep rumah terbuka memang membuat ruangan menjadi terlihat lebih luas. Namun, konsep ini juga memiliki kekurangan yang perlu Anda perhatikan. 

Keuntungan Konsep Open Plan

Ada beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari penerapan desain interior open plan, yaitu:

  • Membuat Ruangan Terlihat Lebih Luas

Konsep open plan menggabungkan antara 2-3 ruangan. Misalnya ruang makan dengan dapur, ruang makan dan keluarga ataupun ruang makan, dapur dan ruang keluarga. 

Tidak adanya sekat yang membedakan antara ruang satu dengan yang lain memberikan ilusi ruang yang lebih luas. Apalagi jika rumah Anda memiliki pencahayaan yang baik.

  • Mobilitas yang Lebih Mudah

Tanpa adanya sekat seperti tembok ataupun pintu memungkinkan Anda memiliki mobilitas yang lebih fleksibel. Anda tak perlu khawatir akan menabrak pintu saat terburu-buru, misalnya ketika ingin minum. Ataupun ketika ingin berpindah ruangan secara beramai-ramai, misalnya saat akan makan. 

  • Mendekatkan Keluarga

Ketika di rumah, tidak sedikit yang menghabiskan waktu di tempat tertentu seperti dapur kala keluarga sedang berkumpul. Tidak adanya sekat, seperti dapur, ruang makan dan ruang keluarga memungkinkan Anda untuk tetap bisa berinteraksi. 

Anda bisa memasak, berkreasi dan menyiapkan makanan dan minuman tapi tetap bisa berkumpul dengan keluarga. Cara ini memungkinkan Anda untuk tetap menjaga suasana hangat saat berkumpul dengan keluarga. 

  • Membantu dalam Mengawasi Anak

Kesibukan di dapur, seperti saat ibu memasak, bisa menyulitkan Anda untuk mengawasi si kecil saat bermain atau ketika sedang tidur. Dengan tidak adanya sekat, memungkinkan Anda untuk tetap beraktivitas dan tetap bisa mengawasi si kecil. 

Kekurangan Konsep Open Plan 

Open floor plan juga memiliki kekurangan yang perlu Anda perhatikan sebelum menerapkan konsep ini 

  • Mengurangi Privasi

Mengurangi sekat sama saja dengan mengurangi ruang privasi di rumah. Anda bisa melihat ke penjuru ruang yang menggunakan konsep open plan

Namun, hal ini akan kurang nyaman jika ada orang lain yang tinggal di rumah Anda dalam kurun waktu lama. Seperti adanya ART yang tinggal di rumah dan membuat Anda merasa kurang leluasa untuk berinteraksi. 

  • Tingkat Kebisingan Meningkat

Open space memungkinkan semua kegiatan berlangsung secara bersamaan di satu tempat yang sama. Artinya, ketika terjadi keramaian, misalnya saat adanya family gathering, kondisi akan menjadi gaduh dan suara berisik tak terelakkan. 

Kondisi tersebut tentu akan kurang nyaman jika Anda ingin melakukan kegiatan yang membutuhkan ketenangan. Misalnya menikmati film bersama. 

  • Meningkatnya Biaya Renovasi Rumah

Anda harus menanggung biaya renovasi rumah jika Anda harus menghancurkan atau menghilangkan tembok yang sudah ada. Sayangnya, untuk menghilangkan tembok ini tidak bisa Anda lakukan dengan sembarangan. Salah dalam menggempur tembok bisa mengakibatkan kerusakan lain, seperti tembok area lain yang ikut retak. 

Jika mempekerjakan tukang profesional, maka Anda harus menyiapkan dana tambahan yang tidak sedikit. Karena itu, tidak semua rumah yang sudah jadi, bisa diubah dan menerapkan konsep open floor. 

  • Tagihan Listrik Bisa Meningkat

Menerapkan konsep open space memang membuat ruangan menjadi lebih besar. Namun, Anda harus bersiap jika tagihan listrik Anda juga akan meningkat jika Anda menggunakan AC atau penghangat ruangan. 

Ini karena penggunaan AC/penghangat ruangan yang terlalu kecil/terlalu besar untuk ruangan akan membuat AC bekerja lebih keras. Alhasil tagihan listrik akan semakin besar. 

  • Kondisi Berantakan akan Terlihat

Open floor plan tidak cocok untuk Anda yang tidak langsung membersihkan atau merapikan ruangan. Misalnya sampah setelah memasak. Ini karena tanpa adanya sekat memungkinkan siapapun yang masuk ke ruangan tersebut, bisa melihat kondisi ruang yang rapi ataupun berantakan.

Tips Mengoptimalkan Open Space Interior Design

open floor plan

Sumber: Unsplash

Siapa bilang jika Anda bisa sembarangan mengatur ruang yang menggunakan konsep open space?

Faktanya, kesalahan desain interior di open floor plan bisa menyebabkan:

  • Overcrowding karena penempatan furnitur yang berlebihan. 
  • Visual yang kacau karena tidak ada batasan atau sekat yang jelas untuk membedakan zona. 
  • Kurangnya area penyimpanan yang terorganisir tapi tetap enak untuk dipandang. 

Untuk mengurangi hal tersebut, ada beberapa trik yang bisa membantu Anda, di antaranya:

1. Atur Ruangan

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menentukan ruangan mana yang akan menggunakan konsep open space. Seberapa luas area untuk ruangan yang satu dengan yang lainnya? Bagaimana flow aktivitas atau pergerakan jika menerapkan konsep open space?

2. Gunakan Karpet dan Furniture yang Tepat

Untuk membedakan zona yang satu dengan yang lain, Anda bisa menggunakan furniture ataupun karpet yang tepat. Misalnya menggunakan lemari yang diletakkan dengan posisi L sebagai pembatas. 

Untuk membagi zona ruang, Anda juga bisa menggunakan karpet, misalnya karpet bulu atau permadani yang cukup luas. Pastikan jika luas karpet atau permadani ini mencakup luas ruang atau memberikan outline yang jelas. Dengan begitu, Anda bisa membedakan ruang yang satu dengan yang lain walaupun tanpa adanya sekat. 

3. Optimalkan Pencahayaan Alami dan Ventilasi

Agar tagihan listrik Anda tidak membengkak dan ruangan terlihat luas, Anda perlu mengoptimalkan pencahayaan alami dan ventilasi. Di sisi lain, jika Anda ingin memperluas ruangan, Anda bisa menggunakan pintu geser atau jendela besar atau menggunakan cat dengan warna cerah. Misalnya putih, warna salem, kuning gading. 

4. Buat Point Interest

Penggunaan konsep open space bisa membuat area menjadi terlihat kosong. Misalnya di dinding hingga di bagian atap yang membuat ruangan menjadi tidak menarik. 

Untuk mengatasi hal tersebut, Anda bisa menciptakan visual interest sebagai pusat perhatian. Misalnya penggunaan lampu gantung, pemasangan karya seni di dinding atau sudut ruang, penggunaan furniture unik. 

Tips di atas dan perencanaan konsep open space bisa lebih optimal jika Anda menggunakan desainer interior yang tepat seperti Klaterior. Kami bisa membantu Anda merancang hingga membangun ruang sesuai konsep yang Anda inginkan dengan harga yang terjangkau. Kami juga menyediakan konsultasi gratis di 0823-1233-0001 untuk Anda yang masih bingung atau ingin menata ruang menjadi lebih apik. Jadi, Anda tak perlu khawatir lagi jika ingin mendapatkan interior yang fungsional dan menarik, karena ada Klaterior yang akan jadi partner Anda.

Artikel

Berita Terbaru

psikologi interior

Konsultasi Gratis

Konsultasikan dan wujudkan interior impian Anda dengan Kami
Scroll to Top