Search
Close this search box.
Search

5 Pilihan Material Finishing Interior Terpopuler dan Plus Minusnya

Share

Setidaknya ada 5 jenis material finishing interior yang populer digunakan di Indonesia. Berikut penjelasan dan plus minusnya

material finishing interior

Sumber: Freepik

Ketika Anda memilih untuk merombak atau membuat interior baru, Anda wajib memperhatikan material finishing interior

Kenapa? Apa hanya desain interior yang terlihat keren saja tidak cukup?

Faktanya, tidak. 

Anda perlu tahu kalau material finishing interior merupakan material yang fungsinya adalah untuk mempercantik ruangan. 

Memilih dan menggunakan material finishing untuk interior bisa membuat ruangan Anda menjadi lebih stunning dan nyaman. Manfaat lainnya adalah bisa membantu Anda menghasilkan ruangan yang sehat dan memperpanjang usia bangunan. 

Karena itu, agar desain interior Anda semakin cantik sesuai dengan desain yang Anda inginkan, langsung baca info menarik berikut ini. 

Let’s dive in!

1. Veneer

Sumber: Duroply.in

Material veneer jadi pilihan tepat untuk Anda yang ingin finishing kayu tapi lebih hemat. Veneer kayu merupakan lembaran kayu berketebalan 0,24-3mm yang memiliki serat kayu asli. Seperti kayu jati, kayu midi, kayu oak, kayu mahoni, dan kayu sungkai. Sehingga, tampilan perabotan atau jenis perabotan mentah seperti papan kayu lapis terlihat lebih halus dan menarik.

Ada beberapa jenis veneer dan di antaranya merupakan jenis veneer yang bisa Anda bisa gunakan sebagai finishing material:

  • RAW Veneer: jenis veneer mentah dengan bagian depan dan belakang memiliki tampilan yang hampir sama. Jenis ini cocok untuk Anda yang ingin finishing dengan kesan rustik. 
  • Paper backed veneer: jenis veneer yang sudah mengalami proses pengolahan sehingga lebih kuat dan fleksibel. Jenis ini adalah yang paling sering menjadi material finishing interior. 
  • Laid up veneer: jenis ini masih sangat mentah, bahkan lebih mentah daripada RAW Veneer. Alhasil, veneer ini susah untuk Anda aplikasikan tanpa melalui proses penyatuan/pengolahan lebih dahulu. 
  • Phenolic backed veneer: jenis veneer yang memiliki penampilan lebih natural dan ketahanan yang lebih baik. Karena itulah, jenis ini juga kerap digunakan sebagai material veneer favorit. 
  • Reconstituted veneer: jenis veneer ini terbuat dari vegetasi hutan tropis dan diolah dari kayu gelondongan. 

Keunggulan dan Kelemahan Veneer

Sebagai salah satu material finishing interior favorit, veneer memiliki keunggulan seperti:

  • Sifatnya lebih stabil sehingga jarang mengalami keretakan dan pelengkungan.
  • Harga terjangkau. 
  • Memiliki hasil finishing seperti penggunaan material kayu. 
  • Eco friendly karena materialnya mudah untuk Anda daur ulang. 

Sayangnya, material interior dinding ini juga memiliki kelemahan, seperti:

  • Butuh perawatan ekstra seperti halnya penggunaan kayu solid, misalnya menggunakan pelapis anti rayap, agar finishing awet. 
  • Tidak tahan rayap dan suhu lembab. 
  • Butuh skill ekstra untuk pemasangan agar veneer terpasang dengan baik. 
  • Tidak bisa Anda perbaiki

2. HPL (High Pressure Laminate)

material finishing interior HPL

Sumber: freepik.com

Material finishing jenis HPL adalah salah satu yang memiliki harga terjangkau tapi tetap kuat. HPL terbuat dari campuran akrilik dan serat kayu kemudian diolah dengan tekanan dan suhu tinggi, sekitar 140 derajat celcius.

Karena hal tersebutlah, jenis material ini memiliki lapisan kuat dengan beberapa lapisan seperti lapisan:

  • Kraft yang mengandung resin fenolik (kraft paper). 
  • Dekoratif (decor paper).
  • Laminasi bening (overlay paper).

Keunggulan dan Kelemahan HPL

Ada beberapa keunggulan jika Anda menggunakan HPL untuk finishing interior seperti pada furniture, di antaranya:

  • Ketahanan yang kuat, seperti anti air, anti gores, anti jamur sehingga cocok untuk penggunaan jangka panjang. 
  • Proses pengerjaan yang cenderung lebih cepat dan rapi.
  • Bisa memberikan tampilan yang minimalis tapi tetap terlihat modern. 
  • Harga terjangkau.

Akan tetapi, sebelum Anda menggunakan HPL, Anda perlu tahu kekurangannya berikut ini:

  • Butuh ketelitian, terutama di area lengkung, agar pemasangan HPL terlihat rapi.
  • Warna dari HPL terlihat kurang natural dan mewah.
  • Tidak cocok untuk penggunaan luar ruangan.

3. Akrilik

material finishing interior akrilik

Sumber: Pinterest/Englishelm.com

Bahan akrilik itu sendiri merupakan resin sintetis yang menyerupai lembaran kaca. Warnanya cerah, bening, transparan, kuat, lentur dan sifatnya tahan lama. Karena hal tersebut, akrilik kerap menjadi bahan baku untuk pembuatan furniture seperti meja hingga pelapis furniture agar tampilannya lebih glossy

Keunggulan dan Kelemahan Akrilik

Akrilik memiliki keunggulan yang menjadi pertimbangan tersendiri untuk material finishing, di antaranya:

  • Anti pecah dan tahan terhadap cuaca sehingga bisa juga Anda gunakan untuk penggunaan luar luar ruangan. 
  • Lebih ringan dan tahan benturan jika Anda bandingkan terhadap kaca. 
  • Eco friendly karena tidak mengandung racun dan bisa Anda daur ulang. 
  • Tahan terhadap reaksi kimia. 
  • Mudah untuk Anda bersihkan dengan menggunakan kain lembab.
  • Tingkat kejernihan akrilik bisa bertahan dalam kurun waktu lama. 
  • Pemasangan yang lebih mudah. 
  • Sifatnya lentur, kuat dan tahan lama. 
  • Membuat tampilan rumah menjadi lebih modern dan memberikan kesan luas.
  • Memiliki banyak pilihan warna yang bisa Anda sesuaikan sendiri dengan kebutuhan Anda. 

Walaupun begitu, Anda perlu mempertimbangkan kelemahan akrilik berikut sebelum menggunakannya:

  • Harga cenderung lebih mahal terutama jika Anda bandingkan dengan laminasi. 
  • Tidak tahan terhadap goresan. 
  • Warnanya bisa berubah menjadi kuning. 
  • Walaupun tahan panas, tapi tidak tahan untuk suhu yang terlalu panas misalnya untuk di pabrik.

4. Cat Duco

material finishing interior cat duco

Sumber: Unsplash

Cat duco merupakan teknik finishing cat yang disemprotkan. Umumnya, finishing ini untuk furniture yang terbuat dari bahan kayu dan besi. Misalnya untuk kursi, meja, kabinet, hingga jendela. 

Dengan penyemprotan yang tepat, Anda bisa mendapatkan hasil yang tahan lama dan memberikan warna yang solid, baik doff ataupun glossy. Terkesan sama seperti finishing melamin tapi cat duco bisa lebih memberikan kesan yang bersih, minimalis tapi tetap terlihat mewah. 

Keunggulan dan Kelemahan Cat Duco

Finishing menggunakan cat deco memiliki beberapa keunggulan, yaitu:

  • Hasil pengecatan yang halus dan bisa menutup permukaan, seperti meja, dengan sempurna. 
  • Anda bisa mencampur warna cat duco sesuai dengan keinginan Anda. 
  • Hasil akhir bisa sesuai keinginan, baik doff atau glossy
  • Ramah lingkungan. 

Namun, pertimbangkan juga kelemahan cat duco berikut ini sebelum memakainya:

  • Butuh waktu yang lama untuk proses pengerjaan finishing
  • Penyemprotan harus Anda lakukan berkali-kali terutama jika ingin hasil yang halus dan permukaan tertutup sempurna. 
  • Harganya lebih mahal jika Anda bandingkan dengan cat furniture biasa.

5. Melamine

material finishing interior melamine

Sumber: Unsplash

Acid catalyzed atau yang lebih dikenal dengan melamin merupakan cat yang terdiri dari resin amino alkyd dan asam atau acid untuk pengeras. Jenis finishing ini bisa Anda gunakan di furniture atau permukaan yang sudah Anda dempul, amplas dan lapisi dengan cat dan tiner. 

Material finishing yang biasanya diaplikasikan untuk bahan dasar kayu ini bisa menghasilkan 2 jenis finishing, yaitu doff dan glossy. Hampir sama seperti penggunaan cat deco tapi Anda tetap bisa menampilkan keindahan dari serat kayu. 

Keunggulan dan Kelemahan Melamin

Ada beberapa keunggulan melanin sebagai material finishing interior, di antaranya:

Tampilannya bening sehingga Anda bisa menonjolkan keindahan serat kayu pada furniture Anda.

  • Hasil finishing yang halus karena bisa menutupi pori-pori kayu. 
  • Memberikan kesan mewah terutama untuk jenis kayu solid seperti kayu jati. 
  • Cepat kering. 
  • Tahan terhadap zat kimia, air, goresan dan blocking atau tanda bekas karena tumpukan (packing mark).

Walaupun begitu, ada beberapa kelemahan dari penggunaan melamin, seperti:

  • Proses pengerjaan lama walaupun bahan ini cepat kering. 
  • Mudah retak di bagian sambungan atau area yang terkena panas atau suhu tinggi bahkan di dalam ruangan sekalipun. 

Selain 5 jenis material finishing interior di atas, ada banyak pilihan material lain yang memiliki sisi baik dan buruk saat pengaplikasian. Karena itu, Anda wajib cermat dan berhati-hati dalam memilih agar tampilan interior Anda tetap stunning tapi tidak membuat kantong Anda kering. 

Salah satu solusinya adalah dengan berkonsultasi langsung ke Klaterior. Anda bisa berkonsultasi tentang material yang terbaik untuk kebutuhan interior Anda. Alhasil, Anda bisa memiliki ruangan yang lebih indah dan berkualitas untuk merajut memori bersama orang-orang yang kamu cintai! Yuk hubungi Klaterior sekarang juga!

Artikel

Berita Terbaru

psikologi interior

Konsultasi Gratis

Konsultasikan dan wujudkan interior impian Anda dengan Kami
Scroll to Top